Banyak yang mengira bahwa profesi Programmer identik dengan mereka yang ahli dibidang matematika dan memiliki otak yang jenius, namun pandangan orang terhadap hal tersebut ternyata keliru, Berikut penjelasanya
Profesi programmer identik dengan mereka yang ahli dalam bidang matematika atau memiliki otak yang jenius. Apakah benar demikian? Website Techinasia melaporkan beberapa hal mengenai pandangan yang keliru tentang profesi programmer.
⠀
1. Harus jago matematika
⠀
Banyaknya orang yang percaya pada hal ini membuat kita jadi ikut-ikutan percaya bahwa seorang programmer harus jago matematika. Kenyataannya, seorang programmer akan menghabiskan waktunya untuk coding, bukan berkutat dengan rumus matematika.
⠀
2. Minimal IQ harus 160
⠀
Seseorang yang tahu dan mengerti cara berkomunikasi, tentunya bisa belajar pemrograman. Dengan kata lain, tingginya IQ seseorang tidak menentukan apakah ia mampu mengikuti proses belajar pemrograman. Karena pada dasarnya, pemrograman merupakan sebuah bahasa yang membantu kita berkomunikasi dan memberikan perintah kepada komputer untuk melakukan suatu hal dan memecahkan masalah.
⠀
3. Kuliah untuk belajar coding
⠀
Tidak sedikit yang beranggapan bahwa seseorang yang ingin belajar pemrograman harus kuliah atau belajar di universitas. Sebenarnya hal ini bukanlah keharusan.
⠀
Berkat kecanggihan internet, Anda bisa belajar pemrograman secara otodidak. Anda juga bisa meminta bimbingan dari mentor atau guru untuk melengkapi proses belajar otodidak tersebut. Situs-situs seperti Codecademy dan Stackexchange bisa menjadi referensi Anda untuk belajar pemrograman secara otodidak.
Sumber : @indozonetech
Artikelnya sangat membantu min
BalasHapusTerima kasih
Setuju bro yang iq nya tinggi juga kalo ga ada minat percuma
BalasHapusBenet gan, temen ane juga banyak yang belajar otodidak tanpa harus kuliah
BalasHapusprogammer belum tentu kuliahnya d informatika
BalasHapus